Pemukiman penduduk di kaki bukit pegunungan Habala, Asir Selatan, Arab Saudi, dikenal sebagai ‘suku yang mencintai bunga’. Semua orang termasuk para pria di suku kuno keturunan Tihama dan Asir itu, mengenakan mahkota karangan bunga di atas kepala mereka. Namun meski terlihat feminim mereka dikenal keras, bahkan polisi pun takut dengan mereka.
Seperti dilansir Dailymail, 30 Januari 2015, suku bunga ini hidup dengan mengikuti peraturan pemerintah layaknya penduduk Arab Saudi lain, mereka tidak tunduk di bawah hukum adat. Mereka hidup di sebuah benteng terpencil dan desa-desa sekitarnya selama lebih dari 2.000 tahun. Para pria di suku ini mengenakan karangan bunga warna-warni agar terlihat baik dan berbau harum.
Namun jangan tertipu dengan mahkota cantik mereka yang membuat mereka terlihat manis dan feminim. Meskipun mereka mencintai bunga, pria suku bunga dikenal sangat keras dan berbahaya. Terlalu berbahaya sehingga polisi Arab Saudi menolak untuk masuk ke desa mereka.
Eric Lafforgue, seorang fotografer yang berhasil masuk ke wilayah suku bunga, mengatakan bahwa mereka adalah sumber terjadinya banyak kerusuhan di wilayah tersebut. Mereka melakukan pertempuran lintas perbatasan, akibat mereka bereaksi keras jika ada orang dari luar yang mencoba masuk ke wilayah mereka. Mereka berjuang keras untuk mempertahankan wilayah mereka dari orang-orang yang ingin menguasai tanah mereka.
“Di masa lalu, benar-benar dilarang bagi orang asing untuk memasuki area dan desa-desa. Beberapa desa di bukit hanya dapat dicapai dengan memanjat tebing menggunakan tali. Polisi mengatakan bahwa beberapa penduduk lokal benar-benar membenci orang asing, bahkan orang Arab sendiri tidak diterima di sejumlah desa” ucap Eric.
Saat Eric masuk ke satu desa, ia mengaku takjub dengan bunga-bunga di kepala mereka. Bunga-bunga itu membuat mereka terlihat baik dan ramah. Namun suatu ketika ia masuk ke sebuah rumah makan, Eric diancam dengan pisau oleh sekelompok pria bermahkota bunga. Saat itu Eric bersama seorang polisi, dan Eric melihat polisi itu tak berdaya menghadapi mereka.
sumber :.viva.co.id