Jumat, 16 Januari 2015

'Pameran' Alutsista Asing di Lokasi Pencarian QZ8501 yang Bikin Ngiler


Sejumlah negara membantu Indonesia dalam upaya evakuasi korban dan pencarian black box pesawat AirAsia QZ8501. Mereka menerjunkan kapal, pesawat dan helikopter paling mutakhir yang dimiliki. Panglima TNI Jenderal Moeldoko pun dibuat 'ngiler'.

Negara-negara yang membantu sejauh ini adalah Singapura, Malaysia, Australia, Jepang, Rusia, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. Ada yang mengirim pesawat pengintai, helikopter rescue, kapal perang dengan sonar, hingga pesawat amfibi.

Pada Selasa (6/1/2015) kemarin, Jenderal Moeldoko sempat menaiki helikopter Amerika Serikat Seahawk dan kapal perang USS Sampson. Lalu dia juga sempat berkomentar soal heli AS lainnya, Viper.

"Ya pasti kalau kita lihat alutsista yang canggih ngiler juga, ada jenis heli Viper luar biasa. Kita sungguh menginginkan," kata Moeldoko dalam jumpa pers di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Apa saja alutsista negara sahabat yang hadir di lokasi pencarian QZ8501? Berikut daftarnya:

1. Pesawat P-3C Orion KN-01

Pesawat milik Korea Selatan ini buatan pabrikan Amerika Lockheed Martin. Sejauh ini, pesawat tersebut berhasil menemukan 6 jenazah korban melalui pantauan udara.

Pesawat ini memiliki kecepatan Patroli205 knot (375 kmpj) dengan jarak jelajah 300 Nautical Miles (NM).  Pesawat ini memiliki teknologi khusus di bagian ekor pesawatnya yang dibuat untuk menemukan obyek di dalam laut. Orion tipe P-3 dilengkapi dengan detektor anomali magnetik di ekornya untuk untuk menemukan kapal selam di bawah laut.

Orion mampu bertahan hingga 14 jam dan diterbangkan oleh sekitar 10 kru pesawat dengan 4 mesin turboprop Allison T56-A-14. Masing-masing turboprop itu memutarkan 4 pisau baling.

Sistem anti-kapal selam untuk teknologi pemindaian pesawat ini terdiri atas AN/ARR-78 (V) sistem alat sonar atau sonobuoy, AN/ARR-72, indikator rekaman, 2 analis arah akuistik frekuensi dan tape perekam sonar. Sonobuoys diluncurkan dari dalam kabin utama dan juga dari cantelan luar.

Pesawat ini dilengkapi dengan digital multi-mode radar. Sistem pengawasan penerima elektroniknya bisa secara otomatis beroperasi dalam mode pencarian yang bisa menjadi radar kapal selam. Saat sinyal radar kapal selam terdeteksi, sistem ini bisa beralih ke modus untuk menemukan arah dan menandai sinyal yang ditangkap oleh pesawat.

Orion Korsel ini sebelum ikut SAR AirAsia ini disebut pernah melakukan pencarian pesawat Boeing 777 MH 370 milik Malaysia Airlines dengan rute Kuala Lumpur-Beijing yang hilang pada bulan Maret 2014. Pada misinya kali ini, Orion membawa 2 pilot dan 8 kru pesawat.

2.  Pesawat Amfibi Jet BE-200
 Konselor Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia Veronika Novoseltseva mengatakan BE-200 adalah pesawat amfibi yang bisa mendarat di laut.  Dia mengklaim bisa mendarat di kedalaman sampai 1.000 meter.

Pesawat Beriev Be-200 memiliki panjang 32 meter, tinggi 8,9 meter dan lebar sayap 32,8 meter. Kecepatan maksimal pesawat ini di udara mencapai 700 km/jam, sementara kecepatan pesawat di atas permukaan laut bisa sampai 560 km/jam.

Pesawat ini bisa lepas landas dari atas permukaan air karena bagian bawah badan pesawat dibuat seperti lambung kapal laut, sementara mesin penggerak terletak di bagian atas sayap sehingga tidak tersentuh oleh air.

Awalnya Be-200 diproduksi untuk memenuhi kebutuhan militer dan didesain sebagai pesawat penerjun dan penyelamatan. Dalam perkembangannya pesawat ini juga dimodifikasi sehingga bisa difungsikan sebagai pesawat penghancur kapal laut.

Chief Military Expert atau Kementerian Situasi Darurat Rusia dan Ketua Tim SAR Rusia Eduard N Chizhov mengatakan pesawat Amfibi BE 200 dan Ilyushin II-76 memiliki perlengkapan yang dibutuhkan dalam pencarian AirAsia QZ 8501 karena memiliki sensor infra merah yang bisa membantu pencarian dalam laut.

Indonesia tertarik memiliki pesawat ini karena cocok dengan visi maritim presiden Joko Widodo. Pesawat ini bisa dipakai untuk menyergap para pencuri ikan.

3. USS Sampson dan Heli Seahawk
USS Sampson adalah salah satu jenis kapal perang perusak yang dimiliki Angkatan Laut Amerika. Ada 3 kapal perang lain yang bernama serupa. 2 Kapal pertama yang bernama USS Sampson DD-63 dan DD-394 digunakan di Perang Dunia I dan II.

Nama Sampson digunakan militer Amerika untuk menghormati Laksamana William T Sampson. Dia merupakan salah seorang pahlawan negeri Paman Sam. Berat kapal ini lebih dari 1.000 ton dan panjangnya hampir 100 meter.

USS Sampson dilengkapi sistem radar dan sonar canggih. Fitur inilah yang dibutuhkan untuk pencarian AirAsia QZ 8501. Sistem radar USS Sampsons bahkan berteknologi 3D. Kapal ini ditampilkan dalam film Battleship tahun 2012. Dalam film itu, kapal ini dihancurkan oleh alien selama pertempuran intens di Samudra Pasifik di lepas pantai Hawaii.

Permintaan bantuan ini ternyata tidaklah sia-sia, pada hari Jumat (2/1/2015) kemarin Kapal USS Sampson berhasil melakukan evakuasi 12 jenazah pesawat AirAsia QZ 8501. Bisa dibilang, jumlah korban yang dievakuasi oleh USS Sampson lebih banyak dari yang sebelumnya ditemukan kapal lainnya.

Di kapal tersebut ada helikopter Seahawk. Ini adalah versi mirip dengan heli blackhawk, hanya saja namanya berbeda karena digunakan untuk Angkatan Laut. Heli tersebut dilengkapi dengan mesin ganda dan bisa menghancurkan kapal selam. Namun fungsi utamanya adalah untuk misi pencarian dan penyelamatan, narkoba, angkut barang dan operasi khusus.

Heli tersebut bisa mengangkut hingga empat orang dan dipacu hingga 180 knot.

4. Pesawat Orion Australia
Pesawat tersebut memang didesain untuk melakukan pengintaian di laut. Kapal tersebut juga dilengkapi alat pertahanan anti kapal selam dan kapal perang. Tak jarang, Orion digunakan untuk operasi pencarian dan penyelamatan.

Khusus Orion P3 yang digunakan untuk mencari AirAsia QZ8501, sudah bertugas selama 10 tahun di Timut Tengah. Pesawat itu sudah menyelesaikan 2.400 misi dengan melibatkan 3.500 personel.

Pesawat itu menjadi bagian dari militer sejak tahun 1962. Lalu diupgrade pada tahun 2002, dengan berbagai sensor, termasuk multi-mode radar, sistem deteksi elektro-optik (inframerah dan visual), alat pendeteksi anomali magnetik, deteksi akustik dan sistem pengenal musuh atau lawan. 

5. Kapal Onami Jepang
Kapal perusak asal Jepang ini sudah berpengalaman menjalankan berbagai misi di lautan Hindia. Dia pernah bertugas saat rekonstruksi Irak tahun 2004, hingga latihan perang di Korea Selatan. Sejauh ini, Onami cukup banyak menemukan jenazah penumpang dan kru AirAsia QZ8501.

Berikut kehebatan kapal tersebut:

Mesin: 2 × Kawasaki Rolls Royce Spey SM1C gas turbines
Kecepatan:     30 knots (35 mph; 56 km/h)
Radar:
OPS-25B Radar
OPS-28D Surface Search Radar
OPS-20 Navigational Radar
OQS-5 Sonar
UQR-2 Towed Sonar
Type 81 Fire Control SYystem
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar